Senin, 30 Maret 2009

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA NEGERI 1

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : XI/1

Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah.

Indikator :

  • Mendefinisikan pengertian peluang.

  • Menentukan banyaknya kejadian suatu peristiwa, notasi faktorial, permutasi dengan semua unsur berbeda, permutasi dengan sebagian unsur yang berbeda, permutasi dengan beberapa unsur yang sama, permutasi siklis, nilai kombinasi.

  • Mengetahui makna pencacahan.

Alokasi Waktu : 6x45’


A. TUJUAN PEMBELAJARAN

  • Siswa dapat mendefinisikan pengertian peluang.

  • Siswa dapat menentukan banyaknya kejadian suatu peristiwa, notasi faktorial, permutasi dengan semua unsur berbeda, permutasi dengan sebagian unsur yang berbeda, permutasi dengan beberapa unsur yang sama, permutasi siklis, nilai kombinasi.

  • Siswa dapat mengetahui makna pencacahan.

B. MATERI PEMBELAJARAN

Peluang: Aturan perkalian, permutasi, kombinasi.


C. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan.

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan I

  1. Kegiatan Awal

  • Melalui metode Tanya jawab Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

  • Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran ini.

  1. Kegiatan Inti

  • Guru membimbing siswa untuk memperjelas pengertian peluang.

  • Guru menuliskan persamaan-persamaan yang terdapat dalam peluang (aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi).

  • Guru memberikan contoh soal.

  • Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan soal

  • Guru membahas contoh soal.

  1. Kegiatan Akhir (Penutup)

  • Siswa dipandu untuk membuat rangkuman

  • Guru mengevaluasi proses belajar mengajar

  • Guru memberikan tugas rumah/PR

  • Guru menyampaikan materi yang akan datang.

Pertemuan II
  1. Kegiatan Awal

  • Dengan metode tanya jawab guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya: melempar uang logam.

  • Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran ini.

  1. Kegiatan Inti

  • Guru mengulas kembali materi pada pertemuan I,

  • Siswa diminta menjawab pertanyaan tentang banyaknya kemungkinan hasil percobaan tersebut,

  • Guru memberi contoh tentang peluang dalam kehidupan,

  • Siswa menerapkan rumus aturan perkalian, permutasi dan kombinasi untuk menyelesaikan soal, dan

  • Siswa menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi.

  1. Kegiatan Akhir (Penutup)

  • Pemberian tugas/PR

  • Guru menyampaikan materi yang akan datang.

Pertemuan III
  1. Kegiatan Awal

    • Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran ini

    • Dengan metode Tanya jawab Guru mengingatkan kembali tentang peluang dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari

  2. Kegiatan Inti

    • Guru mengulas kembali materi-materi pada pertemuan I dan II

    • Guru memberikan soal-soal latihan

    • Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan soal latihan

    • Guru membahas soal latihan

  3. Kegiatan Akhir (Penutup)

    • Siswa dipandu untuk membuat rangkuman

    • Guru memberikan tugas rumah/PR

    • Guru menyampaikan materi yang akan datang

E. SUMBER BELAJAR

Buku sumber :

  1. Noormandiri, B.K.2007.Matematika untuk SMA kelas XI Program Ilmu Alam.Erlangga:Jakarta.

  2. Sulistiyono, dkk.2006.Matematika SMA dan MA 2A.ESIS(Erlangga):Jakarta.

  3. Ari Y. Rosihan, Indriyastuti.2007.Khazanah Matematika 2.Tiga Serangkai:Solo.

  4. Tim Penyusun.2004.PR Matematika 2A.Intan Pariwara:Klaten.

Sumber lain : Internet

F. PENILAIAN

  • Teknik : Tes tertulis

  • Buntuk Instrumen : Uraian/Essay

  • Instrumen : Terlampir


Lampiran

Contoh soal :

  1. Pada saat diadakan pemilihan ketua dan sekretaris kelas, ada 3 calon untuk ketua kelas dan ada 5 calon untuk sekretaris kelas. Berapa banyak pasangan ketua dan sekretaris yang mungkin terpilih?

  2. Berapa banyak bilangan yang terdiri dari 4 angka yang dapat disusun dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 tanpa pengulangan?

  3. Hitunglah 6P3!

  4. Hitunglah 5C3 !

Malang,...… Maret 2009

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran




Drs. Yopinus Pipit, M.Pd Iliana Rachmawatty, S.Pd

Minggu, 29 Maret 2009

Adat Bauma Batahutn

ADAT BAUMA BATAHUTN

Bauma Batahutn adalah adat yang telah turun temurun dilakukan untuk bercocok tanam padi diladang. Menurut kepercayaan Suku Dayak Kanayatn, padi itu mempunyai sumangat sehingga harus dikerjakan sedemikian rupa agar hasilnya lebih baik, sebab pada awalnya padi itu diberikan oleh Jubata (Tuhan YME) kepada manusia secara illegal. Pada cerita Ne’ Baruakng Kulup telah dipaparkan mengenai asal mula padi turutn ka dunia dengan sendirinya dan bercocok tanam padi tersebut harus melalui ceremony/rangkaian upacara adat.

A. Upacara Adat Muka’ Basi
Bertujuan agar jenis alat yang digunakan dalam bercocok tanam padi nantinya seperti parang, liam, seleng, dan cangkul tidak melukai manusia yang menggunakannya sehingga alat-alat tersebut perlu diberkati. Apabila alat-alat tersebut melukai manusia akan berpengaruh terhadap pertumbuhan padi. Dalam adat Muka’ Basi ini, perlu kita sediakan berupa :
a) Ayam 3 ekor,
b) Jenis-jenis alat pertanian yang akan digunakan,
c) Didoakan oleh Tuha Tahutn,
d) Biaya yang dibebankan pada kampung yang bersangkutan dengan cara gotong-royong.

B. Upacara Adat Bapadah Bauma (Lala’ Tahutn)
Bertujuan bahwa manusia memohon petunjuk pada Jubata (Tuhan YME) mengenai maksud manusia untuk berladang supaya nanti hasil panen berlimpah, selain itu kita berterima kasih kepada bumi dan hutan agar tidak kehilangan daya pertumbuhannya yang mengakibatkan kehancuran manusia. Sebelum mengambil sesuatu dari alam, insan Dayak Kanayatn selalu memberi lebih dulu dengan sesajian sebagai berikut :
a) Ayam 3 ekor sebagai pokok dari adat
b) Setiap kepala keluarga membawa 1 ekor ayam
c) Didoakan oleh Tuha Tahutn
d) Sehabis dari bukit, sorenya menutup saka
e) Keesokan harinya berpantang (Balala’)

C. Upacara Adat Paburungan
Adalah suatu tempat untuk mendengarkan rasi pertanda romongan tentang patahunan serta keadaan penghidupan manusia dalam tahutn depan. Selama itu, beberapa orang ditugaskan mencari hutan yang cocok, mereka akan tinggal dan berdiam sebentar untuk memperoleh petunjuk atau tanda. Usaha untuk mendapatkan tanda ini dibarengi dengan memeriksa hutan dan tanah apakah cocok untuk berladang didaerah tersebut. Alat-alat upacara :
a) Ayam 3 ekor,
b) Tumpi’ (Cucur) dan Poe’ (Lemang),
c) Sekapur sirih lengkap.

D. Upacara Adat Turutn Bauma
Apabila sudah dipilih secara pasti hutan mana yang sesuai untuk berladang, maka segera upacara pembukaan ladang dilakuan dengan maksud meminta kepada sang pencipta alam semesta (Jubata) bahwa pohon yang akan ditebang untuk berladang dan sebagai pengakuan bahwa hutan atau bumilah yang memberi kehidupan (nafkah) serta sebagai harapan hutan yang dibuka itu berkesan memberkati dan melindungi kita. Alat-alat Turutn Bauma sebagai berikut :
a) Tumpi’ dan Poe’
b) Ayam dan telur masing-masing 1
c) Didoakan oleh Tuha Ale’atn (ketua kelompok tani)

E. Upacara Adat Sambayang Raba’
Setelah semua pohon ditebang, dan bekas tebangan tersebut sudah kering, masing-masing keluarga sembayang diladangnya dengan maksud untuk memberitahukan kepada Jubata bahwa manusia akan membakar ladang. Alat-alat Sambayang Raba’ :
a) Ayam 1 ekor
b) Sekapur sirih lengkap
c) Tumpi’ dan Poe’
d) Disampangan (didoakan)



F. Upacara Adat Muang Banih
Setelah ladang dibakar dan dibersihkan, maka selanjutnya adalah kegiatan menanam padi. Alat-alat yang diperlukan yaitu :
a) Ayam 1 ekor
b) Tumpi’ dan Poe’
c) Kalangkakng (sejenis alat yang dibuat dari bambo, diletakkan ditengah ladang)
d) Batakng simpor
e) Banih kerimbang
f) Banih tabu
g) Didoakan/disampangan
h) Banih sayur-sayuran
Dengan tujuan agar padi yang ditanam tumbuh subur dan menghasilkan buah yang banyak dan melimpah. Selain itu, bertujuan untuk mengusir hama penyakit padi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan padi.

G. Upacara Adat Ngamalo Lubakng Tugal
Setalah padi tumbuh setengah lutut, maka diadakan adat Ngamalo Lubakng Tugal dengan syarat sebagai berikut :
a) Ayam 1 – 3 ekor
b) Tumpi’ dan Poe’
c) Didoakan/disampangan
Dengan tujuan bahwa padi yang telah tumbuh akan selalu diberkati oleh Jubata dan dijauhi oleh berbagai penyakit dan hama.

H. Upacara Adat Narabangan Pipit
Apabila padi sudah berbuah tetapi belum merata, maka diambil kira-kira 2 secakal tangan kemudian dirontokkan/digoreng, baru ditumbuk dan terjadilah beras hijau. Beras itu dijajakan pada orang sekampung setiap orang yang ditawari wajib mengambil banyak sejepit jari dan langsung dicicipi maksudnya adalah supaya pipit tidak mengganggu padi yang menguning.


I. Upacara Adat Matahatn
Sebelum padi dipanen terlebih dahulu diadakan adat Matahatn dimana padi baru banyak diambil kira-kira 1 gantang yang selanjutnya dijadikan beras. Beras tersebut dibungkus dengan Daukng Layakng dan disebut bontokng. Didoakan/disampangan kepada Jubata dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a) Bontokng
b) Tumpi’ dan Poe’
c) Makanan lainnya seperti Ikatn Saluakng/Jolo, Babotn, Manok.
Semua keluarga menyediakan Bontokng berbagai jenis dan kreasi serta tidak lupa sayuran lainnya untuk menyiapkan hidangan Bontokng.

J. Upacara Adat Naik Dango
Setelah padi dipanen semua, kemudian dijemur dalam jemuran padi yang disebut Langko. Apabila padi tersebut sudah kering lalu dimasukkan/disimpan dalam bambu yang disebut langko.
Naik dango yaitu pesta syukur atas kerja keras selama ini. Doa tersebut disampaikan kepada Jubata yang telah melindungi dan memberkati hasil ladang selama ini. Pesta Naik dango ini merupakan pesta yang diselenggarakan setiap tanggal 27 April tiap tahun dari satu kecamatan ke kecamatan lain secara bergantian. Tujuan utama Upacara Adat Naik Dango adalah :
1) Mensyukuri hikmah dan rakhmat yang telah diberikan pada kita oleh Jubata akan hasil panen yang diperoleh
2) Memohon rejeki kepada Jubata agar apa yang telah dikerjakan dan diusahakan dapat berhasil dengan memuaskan
3) Memohon kepada Jubata agar senantiasa dalam kondisi sehat serta diberikan umur yang panjang.
Kegiatan Upacara Adat Naik Dango terdiri dari :
1) Upacara Rimal (Pembukaan yang dihadiri Bupati)
2) Seminar (Pertemuan)
3) Pameran
4) Perlombaan dan pertandingan tradisional
5) Pertunjukkan kesenian dan kebudayaan tradisional.